Senin, 17 September 2018

Keutamaan Berbakti pada Orang Tua

Tema: Keutamaan Berbakti pada Orang Tua

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Alhamdulillah, Alhamdulillahi rabbil’alamiin, assholatu wassalamu a’la asyrofil anbiyaai wal mursaliin sayyidina muhammadin wa’ala a’lihi wa sohbihi ajma’iin amma ba’du.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kita kehadirat Allah SWT yang masih berkenan hingga hari ini memberi nikmat yang besar berupa keislaman dan keimanan kita, semoga Allah terus berkenan memberikan nikmatnya pada kita hingga ajal menjemput.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurah atas baginda Nabi Muhammad SAW, yang mana berkat perjuangan dan pengorbanannya kita bisa merasakan manisnya iman pada hari ini.
Hadirin yang dirahmati Allah SWT,
Allah SWT dari awal kita menginjakkan kaki di dunia ini telah memberikan pada kita sepasang manusia penuh kasih dan sayang yang tanpa pamrih mengasuh sekaligus membesarkan kita. Sepasang manusia ini rela melakukan apapun demi keberlangsungan hidup kita. Sepasang manusia ini rela mengorbankan nyawa untuk menjaga apa yang menjadi amanahnya, yaitu kita anak-anaknya.
Sepasang manusia ini adalah orang tua kita. Ayah dan Ibu.
Dalam beberapa surat Allah menyinggung tentang pentingnya berbakti pada orang tua. Salah satunya seperti termaktub dalam surat Luqman ayat ke 14 yang berbunyi:

 

Artinya: “Dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kamu kembali.”
Ayat di atas tegas berbicara kepada kita sebagai anak harus berbuat baik dan berbakti pada orang tua kita. Pengorbanan yang ayah dan ibu kita dalam membesarkan anaknya tidak akan bisa terbalaskan dengan apapun kecuali surga.
Nah, salah satu cara kita memberi surga kepada orang tua adalah dengan mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya serta berbakti pada kedua orang tua kita.
Dalam suatu riwayat dikatakan, pernah suatu ketika seorang sahabat menghampiri Rasulullah SAW dan bertanya kepadanya:
“Ya Rasulullah, siapakah yang paling berhak untuk mendapat pelayanan dan persahabatanku?”
Rasulullah menjawab: “Ibumu”, kemudian sahabat itu bertanya lagi, “kemudian siapa ya Rasulullah?” kemudian Rasulullah menjawab: “Ibumu”, kemudian sahabat bertanya untuk ketiga kalinya dengan pertanyaan yang sama dan Rasulullah menjawab: “Ibumu kemudian Ayahmu.”

Kisah di atas menggambarkan pada kita tentang betapa tingginya agama Islam memandang peran seorang ibu. Berbakti pada ibu hukumnya adalah wajib. Jangan sekalli-kali kita meremehkan, memandang rendah atau mengacuhkannya. Dalam Al-Quran Allah melarang keras kepada kita untuk menggerutu dihadapannya.
Hal ini terekam dalam surat Al-Isra ayat 23 yang berbunyi:
 

Artinya: ” Dan tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka jangan sekali-kali mengatakan ‘Ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapankanlah kepada keduanya perkataan yang baik”.
Hadirin yang dirahmati Allah SWT,
Dari beberapa dalil diatas, sudah cukup kiranya bagi kita untuk benar-benar memperhatikan akan pentingnya perkara ini. Semoga kita bisa terus berbakti pada Ibu dan Ayah sehingga darinya, kita mengharapkan mendapatkan ridho Allah SWT, sebagaimana yang tertuang dalam hadist juga bahwasanya ridho Allah itu tergantung kepada ridho orang tua.
Saya cukupkan Kultum singkat ini. Billahi taufiq wal Hidayah, warridho wal inayah.
Wassalamualaikum wa rahmatullahi wabarokatuuh 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

template

Designed by Freepik