Tema: Keutamaan Berbakti pada Orang Tua
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Alhamdulillah, Alhamdulillahi rabbil’alamiin,
assholatu wassalamu a’la asyrofil anbiyaai wal mursaliin sayyidina muhammadin
wa’ala a’lihi wa sohbihi ajma’iin amma ba’du.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kita
kehadirat Allah SWT yang masih berkenan hingga hari ini memberi nikmat yang
besar berupa keislaman dan keimanan kita, semoga Allah terus berkenan
memberikan nikmatnya pada kita hingga ajal menjemput.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurah atas
baginda Nabi Muhammad SAW, yang mana berkat perjuangan dan pengorbanannya kita
bisa merasakan manisnya iman pada hari ini.
Hadirin yang dirahmati Allah SWT,
Allah SWT dari awal kita menginjakkan kaki di dunia
ini telah memberikan pada kita sepasang manusia penuh kasih dan sayang yang
tanpa pamrih mengasuh sekaligus membesarkan kita. Sepasang manusia ini rela
melakukan apapun demi keberlangsungan hidup kita. Sepasang manusia ini rela
mengorbankan nyawa untuk menjaga apa yang menjadi amanahnya, yaitu kita
anak-anaknya.
Sepasang manusia ini adalah orang tua kita. Ayah dan
Ibu.
Dalam beberapa surat Allah menyinggung tentang
pentingnya berbakti pada orang tua. Salah satunya seperti termaktub dalam surat
Luqman ayat ke 14 yang berbunyi:
Artinya: “Dan kami perintahkan kepada manusia (agar
berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kamu kembali.”
Ayat di atas tegas berbicara kepada kita sebagai
anak harus berbuat baik dan berbakti pada orang
tua kita. Pengorbanan yang ayah dan ibu kita dalam membesarkan anaknya
tidak akan bisa terbalaskan dengan apapun kecuali surga.
Nah, salah satu cara kita memberi surga kepada orang
tua adalah dengan mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya serta berbakti pada
kedua orang tua kita.
Dalam suatu riwayat dikatakan, pernah suatu ketika
seorang sahabat menghampiri Rasulullah SAW dan bertanya kepadanya:
“Ya Rasulullah, siapakah yang paling berhak untuk
mendapat pelayanan dan persahabatanku?”
Rasulullah menjawab: “Ibumu”, kemudian sahabat itu
bertanya lagi, “kemudian siapa ya Rasulullah?” kemudian Rasulullah menjawab:
“Ibumu”, kemudian sahabat bertanya untuk ketiga kalinya dengan pertanyaan yang
sama dan Rasulullah menjawab: “Ibumu kemudian Ayahmu.”
Kisah di atas menggambarkan pada kita tentang betapa
tingginya agama Islam memandang peran seorang ibu. Berbakti pada ibu hukumnya
adalah wajib. Jangan sekalli-kali kita meremehkan, memandang rendah atau
mengacuhkannya. Dalam Al-Quran Allah melarang keras kepada kita untuk
menggerutu dihadapannya.
Hal ini terekam dalam surat Al-Isra ayat 23 yang
berbunyi:
Artinya: ” Dan tuhanmu telah memerintahkan agar kamu
jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. jika
salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka jangan sekali-kali mengatakan ‘Ah’ dan janganlah engkau
membentak keduanya, dan ucapankanlah kepada keduanya perkataan yang baik”.
Hadirin yang dirahmati Allah SWT,
Dari beberapa dalil diatas, sudah cukup kiranya bagi
kita untuk benar-benar memperhatikan akan pentingnya perkara ini. Semoga kita
bisa terus berbakti pada Ibu dan Ayah sehingga darinya, kita mengharapkan
mendapatkan ridho Allah SWT, sebagaimana yang tertuang dalam hadist juga
bahwasanya ridho Allah itu tergantung kepada ridho orang tua.
Saya cukupkan Kultum singkat ini. Billahi taufiq wal
Hidayah, warridho wal inayah.
Wassalamualaikum wa rahmatullahi wabarokatuuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar